[Series] Calling Out (Chapter 4)

Author : Lee Hyura

Title : Calling Out

Genre: Angst, Family, Friendship, Romance

Rating : PG 15

Length : Series

Cast :

–          EXO Kris

–          EXO Luhan

–          EXO Xiumin

–          SNSD Jessica

–          SNSD Seohyun

–          SNSD Tiffany

–          Daniel Hyunoo

 

=== Calling Out ===

 

“Hm?”

 

Seohyun mendongak saat editornya berdeham menyindir. Dia meringis pelan. Pikirannya dipenuhi oleh masalah Kris dan Jessica. Dia mendesah kasar dan bangkit.

 

“Eonni, aku ke toilet dulu. Boleh?” kata Seohyun.

 

Editornya hanya tersenyum dan mengangguk. Seohyun balas terus lalu pergi menuju kamar mandi di rumahnya itu. Seohyun memang tidak terlalu suka bekerja di tempat lain. Karena itu, dia meminta editornya untuk datang ke rumahnya jika ingin membicarakan soal novel yang sedang digarap oleh Seohyun.

 

Seohyun menutup pintu kamar mandi lalu menatap pantulan dirinya di cermin. Tangannya mencengkram pinggiran westafel. Sekali lagi, dia mendesah kasar.

 

“Tentu saja kami mirip. Aneh kalau tidak mirip.”

 

Seohyun mengetukkan jarinya sambil menggigit bibirnya kuat. Dia ingat saat Luhan mengatakan itu. Kalimat yang tadinya ia kira hanya sebuah candaan, namun ternyata inti dari masalah Jessica.

 

“Luhan ingin bertemu dengan Daniel. Tapi aku tidak bisa mempertemukan mereka. Kris akan curiga.”

 

Kata-kata Jessica terngiang di telinganya. Malam itu Jessica mencengkram pinggiran kasur seakan tidak sanggup untuk memikirkan masa lalu.

 

“Kris oppa, eotteokheyo? Aku tidak bisa membantumu. Aku pusing!” erang Seohyun frustasi.

 

“Jessica meminta cerai dariku. Seohyun-ssi, ku mohon bantu aku. Aku sadar aku membutuhkan Jessica. Aku tidak akan membiarkan pernikahan kami hancur begitu saja. Bantu aku!”

 

>>>

 

“Wajahmu benar-benar berantakan, Seohyun-ah. Waeyo?” tanya sang editor dengan ekspresi cemas.

 

Seohyun menggeleng pelan. Dia memang sudah akrab dengan editornya. Namun masalah ini tidak mungkin ia ceritakan dengan orang asing bagi Jessica.

 

“Eobseoyo, eonni. Oh ya, bagaimana dengan kehamilanmu? Apa suamimu sudah kau beritahu?” balas Seohyun mengalihkan topik pembicaraan.

 

Editornya tersenyum lebar hingga matanya ikut tersenyum. Benar-benar cantik. “Belum. Aku ingin memberikannya kejutan. Kau mau membantuku?”

 

“Apapun, Miyoung eonni. Anggap saja sebagai ucapan selamat dan maaf karena memintamu untuk tetap datang ke rumahku.”

 

>>>

 

Jessica hanya mengaduk jusnya tanpa berniat untuk berbicara sepatah kata pun. Di hadapannya, Luhan juga melakukan hal yang sama dengan Jessica. Mereka terlalu asik dengan pikiran mereka.mereka sengaja janji bertemu saat hari Sabtu pagi di café kawasan Myeondong. Di saat Luhan libur kerja sedangkan Kris mengajak Daniel belajar bermain golf.

 

“Jadi..” Luhan menarik nafas dan berdeham sebelum melanjutkannya. “Apa kau sudah menjelaskannya kepada.. siapa? Hm, Kris?”

 

Tangan Jessica berhenti mengaduk minumannya lalu mendongak, menatap Luhan dengan intens. Jessica tidak terlalu lama menatap Luhan. Dia segera menundukkan kepala saat rasa bersalah menyelimuti hatinya. “Maaf.”

 

Luhan tersenyum pahit. “Maaf?”

 

“Maaf. Aku belum mengatakannya.”

 

Luhan menghela napas panjang. “Lalu kapan?”

 

“A-aku—“

 

“Lagipula Daniel sudah bertemu denganku.”

 

Jessica mendongak cepat dan menatap Luhan tidak percaya. Selama ini dia selalu berusaha menghindari Daniel dari Luhan. Tapi tiba-tiba Luhan berkata seperti itu.

 

“Mustahil!” erang Jessica frustasi.

 

Luhan mendesah pelan. Dia sudah tahu Jessica akan merespon seperti itu. Jessica memang tidak mau membiarkan dirinya bertemu dengan Daniel. Dan jujur itu benar-benar menyakiti hati Luhan.

 

“Daniel adalah anakku. Aku tidak tahu bagaimana caranya saat aku kembali ke sini 3 tahun lalu, kau sudah bersama pria itu dan mengclaim Daniel sebagai anaknya. Aku tidak mengerti. Dan aku tidak mau mengerti! Aku hanya ingin mendapatkan statusku sebagai ayahnya!” geram Luhan.

 

Tatapan Jessica menjadi sendu. Dengan paksa, dia menyunggingkan senyuman kepada Luhan. “Tenanglah, Luhannie. Jangan berteriak. Kau mau kita menjadi pusat perhatian?”

 

Luhan tersentak. Ia menutup wajahnya sekilas lalu mengusap kepalanya frustasi. “Maaf.”

 

“Nanti. Saat waktunya sudah tepat. Aku akan membiarkanmu bertemu dengan Daniel sepuasmu,” ujar Jessica pelan.

 

“Tapi aku sudah bertemu dengannya. Dia benar-benar mirip denganku.”

 

Jessica menatap Luhan tak percaya untuk kesekian kalinya. Dia mengepalkan tangannya geram. Nafasnya berburu-buru. Namun dengan cepat, Jessica berusaha menstabilkan emosinya. Dia kembali menatap Luhan dengan tatapan tenangnya.

 

“Oh ya, kapan?” tanggap Jessica singkat.

 

“Beberapa hari yang lalu di Dongdaemun,” jawab Luhan dengan senyuman tipis seakan mengejek. “Kau tidak tahu?”

 

Bukannya menjawab, Jessica kembali melempar pertanyaan. “Ku tebak, permen itu darimu, kan?”

 

Kening Luhan mengkerut seakan berusaha untuk mengingat hari dimana pertama kalinya ia bertemu langsung dengan anaknya. Bibirnya dibulatkan saat dia teringat kejadian itu. Dia mengangguk gembira dengan wajah polosnya. “Ya, itu aku. Daniel benar-benar manis. Sepertinya kau mendidiknya dengan baik. Aku tidak sabar untuk mengobrol lebih banyak dengannya~”

 

Dengan wajah polos itu, emosi Jessica mendingin. Dia tersenyum tipis sambil mengaduk jusnya. Sampai sekarang pun, dia masih bisa merasakan detak jantungnya yang cepat setiap ia bersama Luhan. Rasanya tetap sama. Sesak namun menyenangkan.

 

“Baiklah, aku akan memikirkannya. Kau akan bertemu dengan Daniel secepatnya,” kata Jessica akhirnya.

 

“Gomawoyo, Sica-ya!” Luhan menghela nafas lega. Tangannya terulur ke arah Jessica dan mengelus pipinya Jessica lembut.

 

Jessica terhenyak akibat perlakuan mendadak itu. Pipinya memanas.

 

Sial, Sica-ya.. kau masih milik Kris!

 

>>>

 

Jessica turun dari taksi. Di depan pintu rumahnya, Daniel sudah menunggunya disana. Jessica tersenyum lebar. Dia segera membuka pagar dan menghampiri Daniel, memeluknya erat.

 

“Hei, kapan pulang?” tanya Jessica sambil menggendongnya dan masuk ke dalam rumah.

 

“Sekitar 1 jam yang lalu, Mom. Mommy dari mana saja? Kenapa baru pulang?” protes Daniel sambil menggembungkan pipinya.

 

Jessica terkekeh melihat anaknya menggembungkan pipi. Ia mencubit pipi Daniel dengan gemas. “Aigo, anak Mom lucu sekali! Oh ya, kemana daddymu, uh?”

 

Daniel menunjuk kamar Kris. “Dad tidur sejak beberapa menit yang lalu.”

 

“Oh..” Jessica membulatkan bibirnya. “Sudah makan?”

 

“Sudah. Tapi aku lapar lagi~”

 

Jessica terkikik. Dia menurunkan Daniel, mengacak rambut anaknya dan melempar tasnya dengan asal lalu pergi ke dapur. Sebelum dia benar-benar masuk ke dalam dapur, dia sempat berpesan kepada Daniel.

 

“Danny, bangunkan daddymu dan mandi! Belum mandi, tidak boleh makan!” teriak Jessica.

 

“Siap, Mom!”

 

>>>

 

“Dari mana saja?” tanya Kris dengan Daniel di tangannya. Mereka baru saja muncul.

 

Jessica menoleh. Dia tersenyum. “Tadi aku bertemu dengan temanku.”

 

“Teman?” alis Kris terangkat. “Nugu?”

 

“Teman!” tekan Jessica seakan tidak mau menjelaskan lebih lanjut tentang temannya.

 

Kris mengerti itu. Dia tidak menanyakan hal itu lagi. Dia mendudukkan Daniel di kursi lalu menarik kursi untuk dirinya sendiri. Dia menatap makanan yang cukup banyak di meja makan saat itu. Matanya kembali melirik Jessica yang dengan semangat menyendokkan nasi ke piring Kris dan Daniel.

 

“Kau memasak sebanyak ini?” tanya Kris.

 

Jessica mengangguk. “Hump! Wae?”

 

“Apa tidak terlalu banyak?”

 

“Aku lapar. Apa salahnya? Lagipula jika tidak habis, ya sisakan untuk makan besok. Apa susahnya?” sungut Jessica.

 

Kris terkekeh pelan. “Baiklah.. baiklah.. seperti ini lebih baik daripada kau membuat makanan pas-pasan.”

 

Kris mencicipi supnya sambil menunggu tanggapan dari Jessica. Tapi Jessica sepertinya tidak tertarik untuk menanggapinya. Kris menoleh dan mendapati Jessica sedang tersenyum lirih sambil memperhatikan Daniel. Dia hanya mengangkat bahunya seakan tidak peduli walaupun sebenarnya ia ingin tahu.

 

“Kris, apa aku boleh mengajak Daniel pergi besok?” tanya Jessica tiba-tiba.

 

Kris menoleh. “Hanya Daniel?”

 

“Ne..”

 

“Tapi—“

 

“Jebal~ boleh, ya?”

 

“Dengarkan aku, Jessica..” Kris mendesah gemas. “Besok Minseok mengundang kita ke rumahnya. Aku sudah janji. Jadi, apa bisa rencanamu ditunda dahulu?”

 

Jessica mengerjap. “Okay, can..

 

>>>

 

Seohyun meletakkan mangkuk supnya dan Sehun di atas meja. Sehun langsung menyerbunya dengan semangat. Biasanya, Seohyun akan memarahi Sehun untuk pelan-pelan. Tapi kali ini, Seohyun hanya tersenyum tipis. Sehun meletakkan sendoknya dan menatap kekasihnya dalam.

 

“Ada masalah lagi?” tanya Sehun.

 

Seohyun mendesah pelan. Dia memang hanya bisa menceritakannya kepada Sehun seorang.

 

“Tapi kau bisa menjaga rahasia, kan?”

 

“Jadi kau tidak percaya kepada kekasihmu sendiri, noona?”

 

Seohyun menghela napas panjang. “Ini tentang Jessica eonni dan Kris oppa.”

 

Biasanya Sehun akan membalasnya dengan nada enteng karena Seohyun selalu saja menjadikan segala masalah Jessica sebagai masalahnya sendiri. Dia memang tidak akan pernah tenang jika sahabatnya dalam masalah. Tapi kali ini, Sehun juga meresponnya dengan berbeda.

 

“Ada apa?” tanya Sehun lagi.

 

Seohyun menggigit bibirnya. “Daniel bukan anak Kris oppa.”

 

Sehun terbelalak mendengarnya. “Lalu anak siapa?”

 

“Luhan oppa..”

 

Suasana pun tiba-tiba menjadi hening untuk beberapa saat. Dengan gemas, Sehun menarik nafas dalam.

 

“Bagaimana bisa? Bukankah mereka menikah karena Jessica noona dihamili oleh Kris hyung?” Sehun kembali melempar pertanyaan.

 

Seohyun pun mulai menceritakan hal yang diceritakan oleh Jessica.

 

Next day.

 

Kris yang asik menonton tv di ruang tengah pun tertawa saat anak satu-satunya itu memeluk kaki panjangnya. Kris mengangkat Daniel dan mendudukkannya di pahanya. Daniel ikut menonton apa yang di tonton oleh Kris.

 

“Apa itu?” tanya Daniel.

 

“Basket. Permainan yang keren! Daddy pernah menjadi kapten basket saat sekolah dulu. Aku yakin kau juga akan jadi sepertiku nanti saat sudah besar,” jawab Kris.

 

Daniel menengadah agar dapat menatap wajah ayahnya. “Jeongmalyo?”

 

“Ne~”

 

Daniel menggembungkan pipinya. “Tapi aku lebih suka bermain bola dengan Minseok ahjussi.”

 

Kris terkekeh sambil mengacak rambut anaknya dengan gemas. “Iya.. iya.. kamu bisa menjadi apapun. Anak Daddy adalah anak yang hebat, kan?”

 

Daniel mengangguk-angguk dengan cara yang menggemaskan. Kris mencubit pipi Daniel gemas. Dan seperti biasa, Daniel akan berteriak protes karenanya.

 

“Mana ibumu, uh? Kita bisa terlambat!” desah Kris pelan.

 

Daniel tidak menjawab. Dia malah turun dari pangkuan Kris dan berlari ke kamar Jessica. Untuk membuka pintu, Daniel harus melompat untuk meraih kenop pintu. Kria menggeleng pelan. Betapa menggemaskan anaknya itu.

 

Tidak lama, sosok yang ditunggu oleh Kris muncul dari kamarnya. Jessica dengan dress yang casual berwarna coklat selutut dan rambut digerai dengan hiasan bando kain berwarna senada dengan dressnya itu tersenyum manis kepada Kris.

 

Dugeun.. dugeun..

 

Kris menekan dadanya.

 

>>>

 

“Semuanya sudah selesai?” tanya Seohyun kepada Miyoung.

 

Wanita itu memperlihatkan eyes smilenya. “Ne. Gomawoyo, Seohyun-ah.”

 

“Aku senang bisa membantumu, eonni.” Seohyun ikut tersenyum. “Apa para tamu sudah datang?”

 

“Belum.”

 

“Suamimu?”

 

Miyoung mendengus. “Aku paksa di menunggu di luar atau tangan nakalnya sudah menyentuh makanan sekarang..”

 

Seohyun terkikik. Setiap dia bersama Miyoung, dia ingin sekali cepat-cepat untuk menikah. Namun saat ia teringat dengan Jessica, rasa takut menghalanginya untuk bermimpi akan hal itu. Dia benar-benar takut. Dia akui dia memang pengecut. Dia benar-benar takut untuk disakiti.

 

“Oh ya, bagaimana dengan pacarmu itu? Kapan kalian akan menikah, hah?” tanya Miyoung tiba-tiba.

 

Seohyun meringis. Ini pertanyaan yang tidak ingin dia dengar untuk saat ini.

 

“Hm?” desak Miyoung.

 

Seohyun mengangkat bahunya. “Mollayo, eonni. Lagipula dia masih kuliah. Aku ingin dia melamarku saat dia sudah mempunyai pekerjaan nanti.”

 

Miyoung mengibas tangannya. “Ah, itu terlalu lama! Kau tahu? Sehun itu masih memiliki sifat kekanakan walaupun tidak terlalu. Sifatnya itu bisa saja membuatnya merasa bosan denganmu lalu meninggalkanmu. Sebelum itu terjadi, lebih baik kau mengikatkan dengan segera!”

 

Seohyun merengut. Kini dia dalam keadaan dilema. Dia tidak mau menikah saat dia masih merasa takut dengan yang namanya pernikahan. Tapi kata-kata Miyoung membuatnya menjadi ragu. Apa yang harus dia lakukan?

 

“Aish, molla!” erang Seohyun frustasi.

 

>>>

 

“Akhirnya kau datang juga, Wu Yifan!” sorak Minseok penuh suka cita.

 

Kris terkekeh melihat tingkah sahabatnya itu. Mereka saling berpelukan. Sedangkan Jessica dan Minseok hanya saling berbungkuk. Tidak lupa juga, Daniel ikut membungkuk untuk memberi salam kepada Daniel.

 

“Aigo, Danny-ah! Neomu kyeowo~” seru Minseok sambil mencolek pipi Daniel.

 

Tentu saja Daniel tidak suka diperlakukan seperti itu. Dia tidak pernah suka seseorang menyentuh pipinya. Dia mengusap pipinya lalu menggembung. Kris tertawa.

 

“Mian, Minseok-ah. Dia memang tidak suka pipinya disentuh. Bahkan dia pernah menggigitku hanya karena aku mencubit pipinya,” jelas Kris untuk mencegah Minseok menilai buruk anaknya.

 

Minseok mengangguk pelan sambil terkikik. “Ne, arasso. Anak kecil memang seperti itu, kan? Aku tahu kok sifat itu diturunkan oleh siapa.”

 

Jessica mendelik kesal saat sadar tatapan menyindir Minseok itu tertuju padanya.

 

“Enak saja! Bukan aku!” elak Jessica.

 

“Baiklah aku percaya..”

 

Jessica menggembungkan pipinya kesal, membuat Kris dan Minseok tergelak. Jessica dan Daniel saling berpandangan tak mengerti.

 

“Baiklah, sepertinya gen istrimu mendominasi di diri Daniel,” celetuk Minseok.

 

“Kurasa begitu. Hanya cara Daniel tertawa, berjalan dan berbicara saja yang sepertiku. Selebihnya adalah mirip Jessica,” sahut Kris.

 

Entah kenapa kata-kata Kris berhasil membuat hati Jessica seperti ditusuk. Jessica hanya diam mendengarnya.

 

“Ah kalian sudah datang!”

 

Ketiga orang dewasa itu menoleh ke arah suara. Wanita dengan eyes smile khas yang cantik itu berdiri di pintu seakan meminta mereka bertiga untuk masuk. Daniel menatap Miyoung dan tersenyum.

 

“Ahjumma cantik,” kata Daniel.

 

Miyoung terkekeh. “Gamsahae, Danny-ah~”

 

“Tapi Mommyku lebih cantik,” tambah Daniel cepat.

 

Jessica menutup mulutnya untuk menahan tawanya dengan susah payah. Candaan itu sering dipakai oleh Kris. Pasti Daniel mengikuti Kris. Dasar Daniel…

 

>>>

 

Miyoung kini membawa keluarga Kris ke dalam rumahnya sambil memeluk lengan suaminya. Kris dan Jessica dipersilahkan untuk duduk. Minseok diminta untuk menemani mereka. Sedangkan Miyoung kembali ke dapur untuk membuatkan minum.

 

“Oh ya, apa dia diundang juga?” tanya Kris.

 

Minseok mengangguk. “Katanya dia segera kesini saat urusannya sudah selesai.”

 

Jessica melirik keduanya bingung seakan meminta penjelasan. Tapi kedua orang itu tidak terlihat berencana untuk menjelaskannya kepada Jessica dan malah asik dengan perbincangan mereka. Jessica tahu Kris dan Minseok sangat dekat. Tidak pernah bertemu selama seminggu pasti membuatkan mereka ingin menceritakan banyak hal. Jessica memilih tidak ikut campur.

 

Alis Kris terangkat. “Urusan apa?”

 

“Tidak tahu. Akhir-akhir ini dia suka sekali menatap handphonenya saat bekerja. Pernah sekali dia menutup telepon dari seseorang dengan wajah mengerikan. Aku tidak tahu apa alasannya. Dia tidak mau ceritanya,” kata Minseok lalu menghela napas panjang.

 

“Siapa?” akhirnya Jessica bertanya.

 

“Teman seproyekku. Yang kini berada di satu ruangan denganku,” jawab Kris.

 

Mata Jessica membulat mendengarnya. Bukankah itu Luhan?

 

“Sica eonni? Kau disini?”

 

Seakan belum puas membuat Jessica kaget, kini sosok Seohyun muncul di hadapannya sambil membawa nampan.

 

“Seohyun?” tidak. Itu bukan suara Jessica. Kris lah yang memanggil nama Seohyun dengan nada bingung.

 

Seohyun tersenyum kepada Kris. “Annyeong, oppa. Annyeong, Danny..”

 

Daniel melompat turun dari pangkuan Jessica dan berlari ke arah Seohyun. Seohyun tahu kalau Daniel ingin memeluknya. Dia jongkok untuk mensejajarkan tinggi mereka. Itu memang kebiasaan Daniel. Daniel suka sekali memeluk orang-orang yang dekat dengannya.

 

“Kenapa kau ada disini, Seo?” tanya Jessica bingung.

 

Seohyun terlihat bingung. “Loh, eonni belum tahu? Miyoung eonni adalah editorku dan dia meminta bantuanku. Jadi aku datang kesini. Eonni?”

 

“Oh, Minseok adalah rekan kerja sekaligus sahabat Kris. Kami diundang untuk makan disini,” jelas Jessica.

 

“Wah kebetulan sekali!”

 

“Apanya?”

 

“Bisa membantu kami?”

 

Jessica melirik Kris. Kris hanya mengangguk. Jadi Jessica menyetujuinya. Seohyun menggendong Daniel dan membawa Jessica ke dalam dapur. Tepat saat Jessica menghilang di balik pintu dapur, bel rumah Minseok berbunyi.

 

“Itu pasti Luhan!” seru Minseok.

 

>>>

 

Jessica menatap Miyoung dengan mata berbinar. Tangannya sudah menggenggam tangan Miyoung dengan erat sedari tadi.

 

“Hua! Chukkaeyo! Kenapa masih belum mengatakannya kepada Minseok?” tanya Jessica bingung.

 

Miyoung meringis pelan. “Aku ingin menjadikannya kejutan malam ini. Itu sebabnya aku mengundang kalian. Ini bukan pesta besar. Hanya perayaan kecil-kecilan. Makanya aku memintanya untuk mengundang sahabatnya. Sedangkan aku mengundang Seohyun dan Sehun. Tapi sayang Sehun sedang sibuk dengan tugasnya.”

 

Jessica mendelik ke arah Seohyun. “Ingatkan aku untuk membuat perhitungan dengan bocah itu! Kenapa dia malah tidak bisa di acara penting ini? Menyebalkan.”

 

Seohyun meringis. “Eonni…”

 

Jessica mengibaskan tangannya. “Tapi terserah lah. Jadi apa yang bisa ku bantu?”

 

“Sebenarnya tidak ada. Semuanya sudah selesai dikerjakan oleh Seohyun,” jawab Miyoung.

 

Jessica menatap Seohyun datar. Sedangkan Seohyun berpura-pura asik becanda dengan Daniel.

 

“Ku kira ada hal yang harus ku bantu,” runtuk Jessica pelan.

 

“Bagaimana jika kau cerita saat kau mengandung Daniel, eonni?” usul Seohyun.

 

Tatapan Jessica menerawang. Senyuman manis mengembang di bibirnya. “Yang pasti saat-saat terindah dalam hidupku..”

 

>>>

 

“Kau juga dari Cina?” seru Luhan tak percaya.

 

Kris mengangguk. “Ya begitulah. Tapi aku tidak terlalu fasih karena sudah terlalu lama di Korea.”

 

“Tapi jangan sekali-kali berinteraksi dengan bahasa itu saat ada aku. Mengerti?” cetus Minseok.

 

Kris dan Luhan tertawa mendengarnya. Namun tawa mereka berhenti saat sosok Miyoung kembali keluar diikuti oleh Seohyun dan Jessica. Jessica, Seohyun dan Luhan terbelalak menyadari apa yang terjadi sekarang. Daniel mendesak untuk turun lalu berlari ke arah Luhan. Dia memeluk Luhan. Tentu saja itu membuat Kris kaget.

 

“Hei jagoan kecil! Kita bertemu lagi,” sapa Luhan.

 

Daniel melepaskan pelukannya dan berhigh five dengan Luhan. Luhan terkekeh melihat tingkah Daniel sambil mengacak rambut Daniel dengan gemas.

 

“Kalian sudah saling kenal?” bingung Kris.

 

Luhan menoleh. “Ya begitulah. Aku mengenal Daniel saat Daniel berjalan-jalan di Dongdaemun bersama Seohyun. Tidak ku sangka kalau Daniel itu anak… hm, anakmu.”

 

Jessica mengepalkan tangannya saat mendengar nada terpaksa saat Luhan mengatakan itu. Tapi sedikit lega karena Luhan mau bekerjasama dengannya secara tak langsung. Dan lagi, dia juga sudah tahu kapan Daniel dan Luhan bertemu. Saat dia dan Kris bertengkar! Dan lebih parahnya, Seohyun tidak cerita padanya.

 

Mengerti apa yang dipikirkan oleh Jessica. Seohyun segera berbisik, “Aku diminta untuk tidak cerita padamu oleh Luhan oppa.”

 

Jessica mengangguk mengerti. Dia menghampiri Luhan bermaksud untuk mengambil Daniel yang kini sudah ada digendongan Luhan. Walaupun sepertinya Kris tidak protes, tetap saja Jessica merasa tidak enak. Tapi bodohnya, dia malah terselengkat kakinya sendiri. Beruntung Luhan berhasil menangkapnya dengan sebelah tangannya.

 

“Omo, keren!” seru Miyoung.

 

Minseok menoyor kepala istrinya. Otak istrinya memang dipenuhi oleh cerita picisan, tapi harusnya dia tahu dan bisa mengontrol tingkahnya. Minseok jadi tidak enak hati kepada Kris yang kini menatap Luhan dan Jessica dengan tajam.

 

“Ah go—gamsahamnida, Luhan-ssi..” kata Jessica cepat saat sudah menarik dirinya.

 

“Kau sudah kenal dengan Luhan, Sica?” tanya Kris bingung.

 

Jessica menggaruk kepalanya bingung. “I-itu.. Luhan adalah temanku saat sekolah dulu..”

 

“Ne, majayo. Aku adalah temannya. Tentu saja dia mengenalku,” timpal Luhan. Mengenalku dengan baik. Jauh lebih baik darimu, Kris-ssi..

 

Kini Minseok lah yang sibuk dengan pikirannya.

 

“Aku akan berbagi sedikit cerita denganmu. Dulu aku sempat tinggal dan bersekolah di sini. Aku belum sefasih sekarang. Sahabatku lah yang memberikannya kepadaku. Sejak itu, ini adalah salah satu benda terpenting bagiku.”

 

“Jangan-jangan—“

 

“Oppa, aku ingin memberitahukan sesuatu!” seru Miyoung yang sukses membuyarkan pikiran Minseok.

 

“Hm, ya? Apa?”

 

“Aku hamil. Itu sebabnya aku memanggil teman-temanmu untuk merayakan ini..”

 

Minseok terbelalak. Dia memeluk istrinya dengan erat. Kris dan Luhan bertepuk tangan mendengarnya. Tanpa disadari oleh seorang pun, Jessica dan Luhan saling mencuri pandang satu sama lain.

 

“Kau sangat cantik dengan penampilan seperti itu,” bisik Luhan karena posisi mereka memang berdekatan.

 

Tuhan, bantu aku!, pekik Jessica dalam hati.

 

=== Calling Out ===

 

Aku sengaja publish chapter ini lebih cepet dari yang aku janjiin karena ternyata mungkin sampe akhir September pun aku bakalan masih sibuk. Aku sibuk ikut ujian uji coba di beberapa universitas dan penyuluhan tentang kuliah di beberapa tempat dan seminar. Aku juga mau ikut tes seleksi beasiswa. Doain aku ya >.<

Oh ya, maaf kalo chapter ini aneh. Aku beneran ngebut supaya bisa selesai malam ini. Hiks T.Tv

Tapi tetep komen ya. Komentar kalian itu vitamin bagiku :’) sekalian komentarin posternya ._.v huehehe

27 responses to “[Series] Calling Out (Chapter 4)

  1. Cemungut unnie! Semoga sukses buat tes nya ^^

    Akhirnya terbongkarlah sudah. Tapi soal kejadian Kris menghamili Sica, terus ternyata Daniel itu anak Luhan masih belum terceritakan. Tapi seneng deh karena teka-teki misterinya udah cukup tepecahkan.

    OMO! Daniel anak Luhan? Sudah menduga dari awal sejak Luhan bilang aneh kalau tidak mirip. Duh, Kris gimana ya? Mana mereka udah saling ketemu. Di tambah lagi Luhan udah tahu yang mana yang namanya Kris. Beneran gak sabar deh sama endingnya.

    Perkembangan! Poster unnie semakin hari semakin bagus. Pertahankan, unnie. Lama-lama kayak poster film gitu deh XD

    • iya makasih dhyna ^^
      tenang aja. nanti juga dijelasin kok. tinggal tunggu waktu yg tepat -o-
      nah itu jangan sampe terjadi perang di rumah minseok. nanti miyoung keguguran lagi. nanti minseok ngebakar kris dan luhan idup-idup lagi. aduh… (?)
      poster film bukannya beda lagi ya dhyn? hahaha

  2. buahahahaha…
    Kris~ yang sabar yah~
    ternyata daniel bukan anak lu :p
    dugaan ku benar!!!!! Horeeeeeeeeeee berhasil, berhasil, hore! We did it!(?) ._.v

    far, next ditunggu bnget >//<
    ini part yg paling paling paling paling aku suka :3
    hehehe..
    Dan fighting buat uji coba nya! Semoga berhasil!(?) ^^v
    masalah poster… ngapain minta komen? dari dulu juga poster-poster ff mu itu bagus-bagus -,-

    • tumben ya lo bener /plak/ 😛
      kenapa part ini yg paling lo suka? apa karna tau danny itu anaknya luhan jadi peluang endingnya lusica makin besar gitu? -__-a
      cousin~~~ makasih buat doainya >___< aku berhasil dapet beasiswa kategori dua :') huaaaaaa terharuuuu

      • dugaan gue kan emang selalu bener /ditimpuk/ :p

        ihhhhhhhhhhh kok tau????? :3

        iya????
        uwwaaaaa chukkae!!! ^^
        jadi ikut seneng deh *lah? XD

  3. Kasiaan banget Kris,, ternyata Daniel bukan anaknya
    Padahal mereka kan deket banget..

    Jadi pengentau motifnya Jessi bohongin Kris klo Daniel tuh anaknya.
    Ditunggu next part thor

  4. huaaaaaaaa T.T
    sebernya eon paling benci sama ide cerita yang kayak gini, kebahagiaan yang menipu. hianat menghianati u.u
    huaaaaaaa*lagi*
    Kasian Kris~
    cuma kris aja disini yang gak tahu kalau Daniel anaknya luhan? bagaikan orang paling bego di dunia ini u.u
    yang sabar ya Kris, disini aku mendukungmu 100%!!
    LUhan? awas lo!!!
    ihhh sebel deh jadinya sama Sica-Luahn disini..
    daniel, cuma dirimu yang bisa kuharapkan, huft~
    jangan jadi anak durhaka, ok? *apa sih nih orang ga jelas banget komennya*
    jangan hianatin Kris ya Daniel, walaupun mommymu menghianati daddymu kau jangan ikutan ok??
    ah, bikin merana pembaca nih ff kalau ga langsung ditamatin, bisa mati penasaran eon kalau sampe nih ff berhenti ditengah jalan T.T

    ah ketinggalan komen posternya u.u
    posternya bagus saeng, cocok banget deh sama nih ff, tapi disini ga ada wajah daniel yang unyu-unyu 3.3

    ah pokoknya cepet dilanjut saeng..

    • kalo benci, harusnya jangan baca dong eonni~ nyiksa sendiri loh =___= wkwkwk /dikeroyok/
      iya bener-bener… kasian juga si kris kalo dipikirin. ah jangan sampe nanti sica kena karmanya. kan serem juga tuh >___<
      hei~ jangan ngancem baby luhan dong~ muka innocent gitu mana mungkin jahat, eon? :33 wkwkwk
      daniel ga akan ngikutin sica. kan daniel itu keturunanku~ jadi pasti jadi anak yg baik, penurut, polos, jujur dan ga jahat seperti mamanya ini *tunjuk diri sendiri* /plak
      iya iya deh pasti sampe end deh. yg ini janji deh u.u
      tadinya mau banget masukin wajah daniel. tapi aku bingung mau dimasukin dimana. jadi ga dimasukin deh. hehe .__.

  5. ok,jadi bagaimana penjelasannya tentang danny yang ternyata anak luhan???
    kris??? jangan buat aku penasaran tingkat tinggi chingu!beneran greget bacanya hehe…
    next part jangan lama2 ya 🙂

  6. Gue dukung krisica gimanapun caranya T.T Keis emang mesti tabah klo tau daniel itu anaknya luhan sica. Ngomong2 gue baru nyadar kalo seo sehun itu pacaran. Gue kiranya seohyun itu deketnya sm luhan rupanya cmn sbg shbtnya sica aja -.- ditunggu next chapnya loh thor XD

  7. Kris, sabarkan hatimu
    Biarkan Jessica bersama Luhan, kau denganku saja :*
    big hugs for Kris and Author…

    Note : Author, mistakes nya dilanjut doooong !!!!!!!!!!!!!!!

  8. Halo!! Aku suka banget sama FF ini. Ceritanya sangat sangat complicated, ngebuat aku ga tau nanti Jessica bakal sama siapa akhirnya. Tapi, aku vote Luhan. :*

  9. annyeong aku readers baru disini salam kenal 🙂
    ini FF Favorite ku!! >.< nyeseknya dapet,penasarannya dapet,tegangnya dapet,POKOKNYA FELL nya DAEBAKK DEHHH !! Apalagi castnya Bias aku semua,makin cinta deh sma FF ini 😉 cepet dilanjut ya Author Hwaiting ,, Next Chap aku tunggu banget !! Semoga cepet di post ya kelanjutannya ^^ gomawo

  10. dari awal aku gak setuju sama niatan Jessica untuk cerai sama Kris, dan sekarang aku tambah gak setuju lagi karena tau kalo Daniel itu anaknya Luhan. Aku bisa nebak kalo kedepannya ini bakal jadi sesuatu yang rumit

Leave a reply to Lee Hyura Cancel reply