Math and Love

Title: Math and Love

Genre : Fluff

Rating : G

Cast : Sehun – Jessica

Summary : Mari meramal cinta dengan matematika

=== Math and Love ===

Ku langkahkan kaki memasuki sebuah rumah yang beraura akrab denganku. Sudah lama sekali rasanya tidak bermain ke rumah ini. Saat kecil, tidak sehari pun aku tidak datang ke rumah ini. Setahun saja tidak ke rumah yang sudah ku anggap sebagai rumah kedua ini rasanya rindu juga.

Surprise!” seruku kepada sepasang orangtua yang sedang asik berbincang sambil menikmati berita pagi di televisi.

“Sooyeon-ah!” pekik sang istri, wajahnya berseri bahagia. Sementara suaminya hanya tersenyum tipis.

Aku sudah menganggap mereka sebagai orangtuaku sendiri. Jadi tidak aneh jika aku berlari menghampiri mereka dan duduk di antara mereka seakan aku adalah anak kesayangan mereka lalu memeluk mereka bergantian.

“Kapan kembali dari Amerika?” tanya Oh ahjumma.

Aku memang sedang kuliah di Amerika sehingga hanya bisa datang ke rumah ini sekitar setahun sekali. Jadwal libur musim panasku disibukkan dengan festival musik. Jadi aku hanya bisa pulang saat liburan natal dan tahun baru.

“Semalam. Maunya sih langsung ke sini. Sayangnya niat berubah saat melihat kasurku,” jawabku, agak meruntuk seakan menyesali perbuatanku.

Mereka tertawa mendengarnya seraya mengacak rambutku gemas. Ah, rambutku sudah tak berbentuk setelah diberantaki oleh 2 orang. Huh!

“Kya~ rambutku~” rengekku.

Sudah ku bilang, aku senang bertingkah seakan aku adalah anak kesayangannya. Ini semua karena aku tidak biasa dimanja di rumah akibat keberadaan Krystal sebagai anak bungsu sedangkan aku adalah anak sulung. Yah, perbedaan perlakuan lah. Hiks.

Oh ahjussi menggeleng pelan. “Kalau kau mencarinya, dia ada di kamarnya.”

“Kau yang terbaik,” girangku sembari memeluknya.

Aku bangkit kemudian berlari ke kamar sahabatku sejak kecil. Aku membuka pintu kamarnya. Kosong. Tidak ada tanda-tanda ada seseorang di kamar itu. Aku masuk dan melirik ke setiap sudut kamar yang tak terlihat olehku. Kini ku yakin dia tidak berada di kamarnya.

“Omo!” pekikku kaget.

Bukan salahku jika aku memekik kaget. Itu semua karena tiba-tiba sepasang tangan melingkar di pinggangku dan punggungku terasa basah.

“Ah, kau seenaknya masuk ke kamar seorang laki-laki. Nakal sekali,” bisik orang yang memelukku.

Mataku membulat. Aku mengenali suara itu.

“Sehun!! Lepaskan!!” teriakku kesal sambil berusaha melepaskan tangannya.

Aku terus memberontak hingga akhirnya aku berhasil terlepas darinya. Aku berlari ke sudut kamar lalu mengambil apapun yang bisa dijadikan senjata dan mengarahkannya kepada Sehun. Napasku tercekat saat menyadari Sehun baru saja selesai mandi dan hanya memakai handuk untuk menutupi daerah pinggang sampai lututnya. Aku terbiasa melihat yang seperti ini di drama-drama tv di Amerika. Akan tetapi, ini tetap saja tidak biasa bagiku. Oh Sehun yang dulu masih remaja ingusan, kini berdiri di depanku dan memperlihatkan tubuhnya yang terlihat..

Aku menggelengkan kepalaku untuk membuang jauh pikiran-pikiran kotor yang mulai menyelusup masuk ke dalam otakku. Seakan tahu apa yang sedang ku pikirkan, Sehun menyeringai. Dengan santainya, dia berjalan ke arahku. Itu membuatku panik.

“Y-yah! Berhenti! Jangan mendekat! Atau aku akan—“

Kata-kataku terhenti. Mataku dan Sehun terarah ke handuk Sehun yang meluncur jatuh.

“—KYA!!!”

>>>

Rasanya sulit untuk menenangkan jantung setelah kejadian tadi. Untung saja saat itu Sehun sudah memakai boxer, tapi itu tetap saja menjijikan. Hua~! Jika bukan karena ada Oh ahjumma di sampingku, aku sudah membenturkan kepalaku ke dinding karena otakku tidak bisa berhenti memutar kejadian tadi. Menyebalkan!

“Kau seperti gadis yang baru pertama kali melihat pria telanjang di depannya,” komentar Sehun sambil mengerjakan soal-soal di bukunya. Sehun akan mengikuti tes masuk universitas sehingga dia harus belajar dengan giat. Persaingannya sangat ketat.

Mendengar itu, aku meraih bantal sofa dan melemparnya ke Sehun. Bantal itu sukses mengenai kepala Sehun sehingga ia mengaduh. Sehun melirikku tajam sambil meraih bantal itu lalu melemparkannya balik kepadaku. Untung saja aku siap, jadi aku bisa menangkapnya sempurna. Saat aku ingin melemparkannya kembali, bantal sofa itu diambil oleh Oh ahjumma.

“Tidak ada keributan lagi. Ahjumma masih ada kerjaan. Jadi kalian dilarang ribut. Mengerti?” kecam Oh ahjumma seraya bangkit dan meninggalkan kami berdua.

Walaupun aku ingin protes, pada akhirnya aku pasti mengangguk. Sebenarnya aku dan Sehun tidak akan bisa diam. Kami selalu meributkan sesuatu. Kami memang bersahabat sejak kecil dan aku tidak ingat saat apa saja kita bisa berdamai.

“Pria-pria di Amerika pasti sangat tampan, ya?” celetuk Sehun tiba-tiba sambil tetap mengerjakan soal.

Aku mengernyit bingung. “Tidak semua sih. Memang kenapa? Jangan bilang kau tertarik dengan pria Amerika, ya? Ew Sehun-ah, normallah sedikit!”

Aku hanya bisa menyengir polos saat Sehun kembali melirikku tajam. Sangat tajam hingga aku bisa merasakan percikan-percikan listrik dari matanya yang siap membakar bola mataku. Hih, mengerikan~

“Apa kau menyukai salah satu dari mereka?” tanya Sehun lagi.

Aku memainkan jari di daguku. “Banyak yang ku suka. Mereka semua menyenangkan.”

“Maksudku, kau mencintai salah satu dari mereka?”

“Untuk apa kau bertanya seperti itu?”

Sehun meletakkan pensilnya dan menatapku datar. Aku paling tidak suka jika dia sudah memberikan tatapan itu karena tatapan itu biasanya ia berikan kepada ‘wanita asing’. Oleh karena itu, aku sering merasa aku ‘asing’ baginya.

“Baiklah..” aku menghela napas panjang. “Aku tidak mencintai siapapun di sana. Karena hatiku sudah diambil oleh seseorang di Korea.”

Alis Sehun terangkat. “Oh ya? Pria? Wanita?”

Aku melototinya sambil memasang posisi seperti akan melemparnya dengan bantal sofa lagi. Aku tidak tahu apa yang lucu, tapi itu membuat Sehun tertawa. Niatku untuk melemparinya pun semakin besar sehingga bantal sofa itu melayang dan mengenai wajah Sehun sekali lagi. Ekspresi kesal muncul di wajah Sehun.

“Orientasi seksualmu itu diragukan, Noona. Makanya aku bertanya,” cibir Sehun, yang cukup membuatku ingin melemparinya dengan pisau dapur.

Aku menggembungkan pipiku. “Tentu saja seorang pria! Pria yang sangat menyebalkan dan dingin! Aneh ya aku bisa menyukainya? Mungkin karena kami dekat? Huh!”

“Lebih tua atau lebih muda?”

Aku menggigit bibirku ragu. “Hm, lebih muda.”

“Sedekat apa?”

“Kamu ingin tahu sekali, ya?” sungutku kesal. Untung apa pula dia bertanya seperti itu? Tumben sekali peduli denganku.

Sehun mengangguk malas sambil bersendagu dengan satu tangan. “Sangat ingin tahu.”

“Kami sangat dekat. Kami sudah berteman dari kecil. Aku tidak tahu bagaimana caranya kami dekat, tapi nyatanya kami bersahabat. Kenyataan yang tidak masuk akal jika dipikirkan.”

Sehun tidak memberi reaksi apapun setelah aku menjawabnya. Dia sibuk mencoret-coret di kertas. Aku mencoba meliriknya tapi posisiku tidak bagus untuk menilik apa isi kertas itu. Aku hampir berteriak karena saking kagetnya saat Sehun memperlihatkan kertas itu.

“100% Oh Sehun,” serunya sambil menyeringai.

Pipiku merona. Aku membuang wajahku. “Sok tahu!”

“Bukannya sok tahu. Aku mendapatkan jawaban ini bukan dari asal tebak. Tetapi aku memakai rumus peluang dan eliminasi beberapa orang yang tidak mungkin. Dan inilah jawabannya,” jelas Sehun sambil tersenyum bangga.

Aku memicingkan mataku. “Rumus peluang? Matematika?”

“Ya. Mau mencobanya?”

“Aku tidak mengerti matematika, Oh Sehun!”

Sehun mendengus pelan. “Aku tahu kau itu bodoh. Akan tetapi ini adalah rumus yang sangat sederhana. Kau tinggal eliminasi orang-orang yang tidak mungkin. Berikan hasil analisamu padaku untuk ku hitung. Mengerti?”

Aku mengangguk polos.

“Tapi kau hanya boleh memberi 3 pertanyaan karena aku hanya menanyakan 3 hal kepadamu,” tambahnya yang sukses membuatku mengerucutkan bibir.

“Oke.” Aku mengangguk. “Tapi memangnya kau sedang menyukai seseorang juga?”

Sehun tersenyum masam mendengarnya. “Pertanyaan pertama?”

“Sehun—“

“Pertanyaan pertama?”

Aku merengut. “Bagaimana gadis yang kau sukai?”

“Bodoh. Menyebalkan. Sok pintar.”

“Kau menyukai orang yang seperti itu? Bukankah harusnya kau malah membencinya? Kau aneh!”

Sehun mendelik tajam. “Jangan banyak protes! Sudah bagus aku mau menjawabnya!”

Aku segera mengatup bibirku rapat. Kalau aku membalasnya lagi, Sehun akan membalasnya dengan jawaban yang lebih menyebalkan. Baiklah, kembali ke misi awal.

Bodoh. Menyebalkan. Sok pintar.

Aku mencoba memutar otakku. Sepertinya terlalu banyak orang yang seperti itu. Ah, aku harus bertanya lebih spesifik!

“Siapa namanya?” tanyaku.

Sehun memicingkan matanya. “Noo—“

“Ku rasa kau harus tetap menjawabnya,” selaku cepat. Aku tahu dia pasti akan protes. Jika aku membiarkannya protes, aku pasti kalah. Jadi aku harus membungkamnya secepat mungkin.

“Jessica.”

“HAH?!”

Sehun menatapku seakan aku orang teraneh di dunia. Baiklah.. baiklah… sabar, Jessica…

“Oke, Jessica…” gumamku sambil menulis namanya dan mulai menyeleksi orang-orang yang bernama Jessica.

Aku kembali menatap Sehun yang sedang menatapku aneh. Aku membalasnya dengan tatapan bingung. Dia malah tertawa.

“Tuh kan, dia memang bodoh…” desah Sehun geli.

Aku menggaruk kepalaku dengan pensil yang ku pegang. “Yang kau maksud bodoh itu aku atau gadis yang kau sukai?”

Sehun hanya tersenyum misterius. Kalau sudah seperti itu, aku harus menelan bulat-bulat rasa penasaranku.

“Pertanyaan ketiga!” seruku. “Apa nama keluarganya?”

“Jung.”

“Jessica Jung. Gadis bodoh, menyebalkan dan sok pintar…” gumamku bingung.

Namanya Jessica.
Nama keluarganya Jung.
Gadis bodoh, menyebalkan dan sok pintar.

Kenapa aku merasa tidak asing dengan itu semua? Hm, atau…

“Yah, Oh Sehun! Apa itu aku?” tanyaku sambil menunjukkan hidungku. “Tapi aku tidak bodoh, menyebalkan, dan sok pintar. Jadi pasti bukan aku!” lanjutku sambil tersenyum lebar.

Sehun hanya menggeleng sambil tersenyum tipis. Dia kembali sibuk mengerjakan soal di bukunya, membuatku sangat penasaran. Tapi seperti biasa, aku hanya bisa menelan rasa penasaranku.

=== Math and Love ===

Jayus ya? Haha sorry. Aku mengambil beberapa scene dari scene ff Sehun-Jessica dan D.O-Jessica untuk proyek ‘This is Real. This is My Love Story’. Padahal mau aku terusin nih 2 scene. Tapi entah kenapa feelnya ilang. Mungkin karena aku sulit membayangkan Jessica dengan Sehun ~

Aku sengaja buat ini, dengan pairing ini karena aku dan temenku sepakat buat ngebatalin perjanjian. Kami sama-sama gak sanggup buat dikarenakan banyak hal. Dan karena banyak yang tertarik sama teaser Sehun-Jessica, jadi aku kasih aja ini sebagai permintaan maaf ._.

FF Believe akan aku proses ulang dengan pergabungan kisah dari teaser Kris-Jessica dan Baekhyun-Jessica ;3

Sekalian minta doanya ya. Aku lagi UN nih. Walaupun lagi UN, masih nekat buat dan publish ff. Wkwk XD

22 responses to “Math and Love

  1. Daebak, kekeke FF nya manis banget 😀 bukan shipper mereka sih, tapi aku selalu suka (:

    thor, teaser Kris Jessic itu ada di FF yg mana? Jawab ya^^ untuk UN-nya, semangat ya 😀 ckckk, masih ingat nazarnya kalo lulus UN *lol :V kekekkee good luck!

  2. ya ampun… Jessi di sini begonya gak ketulungan… Udah disebutin nama juga masih gak ngeh ckckck…
    UN ya? Aku pasrah deh… Fis nya susah, bi nya ambigu haaahh… Sampe hari ini yang aku yakin cuma bing… Yaudahlah yang penting lulus… Amiiinn

    • jessica emang dodol XD
      bener.. bener.. fisika susah. gampangan soal UAS. cuma yakin 20 soal sejauh ini =.= lumayan lah dapet 5. udah aman
      bahasa inggris malah kayak buat refreshing soalnya. aku ketawa-tawa sendiri pas denger bagian listeningnya ._.

      • hahahah kok sama, aku juga yang yakin cuma 20 nomer doang… Yah dapet 5 udah lulus kan ya, yaudahlah…

  3. Duh emang dasarnya sica itu lemot-_- wakaakak ini ff imut banget deh, suka._. Ini author nekat banget bikin ff pas un._. Tapi keren~aku tunggu selalu menunggu ffmu yg lainnya thor~~ aku readers exoshidaefanfic^^

    • Udah kebiasaan. Di smp juga pernah ._.
      Ini masih mending ada hubungannya sama mapel yang di-UN-kan.
      Lah pas smp, hari pertama UN juga buat ff. Tapi ffnya tentang pertempuran antara lee hyura vs cho kyuhyun coba -__-

  4. Woah. Gue lagi demen FF Sehun-Sica malah sekarang, Far. Bikin lagi dong? Yang ini juga gantung banget. Sayang kan ceritanya bagus tapi gantung. Gue juga nungguin Calling Out, Trust and Lie, sama Hard To Say Love You itu dah. Buruan publish, ya?

    Ya deh gue doain buat UN nya semoga lancar dan dapet A+ semua. Amin. Tapi, janji ya bakal buruan publish. Soalnya gue udah karatan nih nungguin 3 FF itu dan gue berharap FF ini ada sekuelnya *asyik* XD

  5. ff’a sweet koq,aduh sica lemot’a gk.ktologn,hehehe…

    mga un’a author bjln lncar & lulus dhn hasil t’baek…
    hwaiting!!

  6. Omaygat, apapun kopelnya asal sica aku suka *Q* sehun sama sica disini semacam pen ditampol aja wkwk, cute lah~
    yg selanjutnya baeksica aja, bosen sm kris *plak
    iya kudoain lulus, fighting!

  7. jess-___________________________________________-
    bego banget sih ampen deh
    polos dan begoXD
    ngga tau mau ngomen apa.
    pengen lebihXD

  8. ini ff kamu yang pertama pairing sehun sicca yah ?? *kalauenggasalah.. 🙂
    ceritanya suka banget.. tapi jessicanya adduh X_X..
    dan moga lancar dan lulus dengan nilai terbaik ^^
    aku, tunggu semua ff yg mau kamu publish 😀

  9. lucu kok. ngebayangin muka mereka..cute deh pasti.
    aku pikir gabakal dapet feel pairing ini, ternyata ‘apapun makanannya, minumnya jessica’ / perumpamaan absurd-_-

    sukses UN nya thooorr!!! /bawa banner/

  10. ini ff sesuai banget sama genre-nya, aku dapet fluff-nya
    cocok banget dibaca waktu lagi pengen ketawa dan suntuk haha
    mungkin karena karakter sehun cocoknya masih sebagai siswa jadi feelnya kalau sama jessica kurang dapet. aku juga susah dapet feel kalau lihat orang aslinya gak cocok sama karakter
    but overall, ff ini menghibur sekali 😀
    sukses ujiannya ya, semoga kita sama-sama lulus dengan nilai yang baik^^

  11. disini sebenernya aku kurang ngerti ._. cuma ff ini lucu menurut aku^^ jessica kayak polos gitu /? pokoknya bagus! karya mu emang selalu bagus + keren kok unnir:D Sukses untuk ff mu lainnya !!^^

Leave a reply to dhyna_gorjessica Cancel reply