[Drabble] Flower Power

Title: Flower Power

Genre : Fluff, Romance

Rating : PG

Cast : DBSK – Jessica

=== Flower Power ===

Jessica memainkan handphone dengan gusar. Bibirnya terkatup rapat tanda ia sedang berpikir dengan suasana hati geram. Bagaimana tidak geram jika di hari yang ia sukai ini, sang kekasih tidak memberikan kabar sedikit pun. Dia ragu apakah pria itu memang menganggapnya ada atau tidak. Selama ini, selalu dia yang berusaha untuk selalu dekat dengannya. Namun dia malah bersikap seakan ingin menjauh.

Dia bangkit dari kasurnya menuju salah satu vas berisi bunga mawar putih kesukaannya. Dia memang sangat menyukai warna putih. Warna putih melambang kesucian, kepolosan namun juga kehormatan dan keeleganan. Sebuah warna yang mahal maknanya. Begitu juga dengan mawar putih yang melambangkan cinta abadi.

Itu lah Jessica Jung, seorang penulis cinta yang tergila-gila akan segala mitos cinta termasuk bahasa bunga. Berbeda dengan Kim Jaejoong, kekasihnya yang serius dan berpikiran panjang. Dua orang yang karakternya saling bertolak belakang itu disatukan dengan ikatan cinta selama 2 tahun terakhir. Tidak seorang pun tahu bagaimana mereka bisa menjadi sepasang kekasih.

“Aku membencimu, Kim Jaejoong!” gerutu Jessica, jarinya menyentuh mahkota bunga mawar.

***

“Hyung, kau tahu hari ini hari apa?” tanya Changmin sambil menilik isi berkas yang sedang dibaca oleh Jaejoong.

Jaejoong sempat mengangkat kepalanya untuk menatap bola mata Changmin lalu kembali membaca berkasnya tanpa memberi jawaban. Changmin cemberut. Ia tahu pasti Jaejoong mengatakannya bodoh karena sudah bertanya seperti itu. Hari ini ya hari Kamis. Akan tetapi, bukan itu yang dimaksud oleh Changmin. Maksud Changmin adalah event penting di hari itu.

“Hari ini White Day, Hyung! Itu maksudku. Aku juga tahu hari ini hari Kamis,” jelas Changmin kesal.

Jaejoong membalasnya dengan gumaman. “Hm, lalu?”

“Kau tidak tahu apa yang harus kau lakukan di White Day?” tanya Changmin menyelidik.

Jaejoong menutup berkasnya kemudian menatap Changmin kesal. Anak buah sekaligus orang yang sudah dianggap sebagai adik kandungnya sendiri itu sudah merusak konsentrasinya.

“Kita berada di kantor, Shim Changmin! Bersikap profesional lah sedikit,” omel Jaejoong.

“Kau harus bisa bersikap sebagai kekasih yang profesional dong, Hyung!” Changmin mendengus sebal. “Kau menyebalkan! Aku bingung kenapa Jessica bisa bertahan denganmu selama beberapa—“

Changmin mengatup bibirnya cepat saat menyadari betapa tajam tatapan Jaejoong kepadanya sekarang. Dengan gerakan tergesa-gesa, dia meninggalkan ruangan Jaejoong. Jaejoong menggeleng melihat tingkah adiknya.

“Tenang saja, Min. Akan ku berikan apa yang ingin kau tonton selama ini,” gumam Jaejoong sambil melanjutkan pekerjaannya.

***

Jessica melirik handphonenya yang bergetar. Dia menerima sebuah pesan baru dari seorang Kim Jaejoong. Jessica menatapnya tak percaya. Tidak biasanya Jaejoong yang mengirimnya sebuah pesan jika Jessica tidak mengirimnya lebih dulu.

From : Boo <3~
Datanglah ke apartemenku malam ini.

Pesan yang singkat seperti biasa tapi selalu sukses membuatnya tersenyum girang. Tumben sekali Jaejoong mengajaknya ke apartemen Jaejoong jika bukan Jessica yang meminta. Apa mungkin karena hari ini adalah White Day? Jaejoong berniat untuk membalas cokelat yang diberikan oleh Jessica di hari Valentine?

Jessica mendesah pelan sambil mengetuk kepalanya. “Tidak mungkin. Jaejoong bukan orang yang seperti itu. Huh!”

Mengingat cokelat yang sudah susah payah ia buat khusus untuk Jaejoong itu malah diberikan kepada Changmin, Jessica yakin undangan Jaejoong malam ini bukan untuk itu.

***

Jessica kembali menekan bel. Sudah 10 menit ia menekan bel dan mengetuk pintu berulang kali. Namun tidak ada tanda sang penghuni apartemen itu akan membukakan pintu untuknya. Wanita itu menggertakkan giginya kesal sambil merapatkan jaketnya. Udara masih sangat dingin malam itu dan Jaejoong malah membiarkannya menunggu lama-lama di depan pintu. Kejam!

Cklek.

Jessica yang sedang sibuk menggerutu pun terlonjak kaget saat pintu terbuka tiba-tiba dan memperlihatkan sosok pria dengan pakaian santainya. Jessica akui hanya dengan pakaian santai saja kekasihnya sudah terlihat sempurna.

“Sudah lama?” tanya Jaejoong, terdengar kaget dan bingung.

“Tidak, aku baru saja datang. Jika ada yang membunyikan bel ataupun mengetuk pintumu sejak 10 menit yang lalu, aku yakin itu adalah hantu!” jawab Jessica sarkartis.

Jaejoong tersenyum kecil mendengar jawaban Jessica. Dia menarik Jessica ke dalam pelukannya dan mencium puncak kepala Jessica. Jessica sedikit terkejut karenanya. Tidak biasanya Jaejoong seperti ini.

“Kau sedang ada masalah, ya?” tebak Jessica takut-takut sambil menggenggam ujung baju Jaejoong karena Jaejoong tidak juga melepaskan pelukannya.

“Tidak juga. Aku merindukanmu. Kau tidak meneleponku seharian ini,” jawab Jaejoong santai.

Jessica tercengang mendengarnya. Ini pertama kalinya Jaejoong mengatakan dia merindukannya hanya karena ia tidak menelepon pria itu seharian. Biasanya ditelepon sehari sekali saja, Jaejoong sudah protes dan mengatakannya cerewet.

“Ku yakin kau pasti sedang dalam masalah besar, Oppa,” yakin Jessica cemas.

Jaejoong tertawa mendengarnya. Jaejoong menarik Jessica lebih ke dalam rumahnya tanpa melepaskan pelukannya agar ia bisa menutup pintu.

“Kau bisa melepaskan pelukanmu sekarang?” tanya Jessica.

Jaejoong menggeleng. “Tidak sekarang.”

“Wae?”

Jaejoong tidak membalas. Jessica tidak tahu apa yang terjadi tapi dia mendengar suara langkah kaki menghampiri mereka. Jessica tidak bisa melihat apapun karena kedua tangan Jaejoong memblokir pandangannya sehingga Jessica hanya bisa menatap dada Jaejoong. Jessica berteriak tertahan ketika Jaejoong melepaskan pelukannya sambil memutar posisi mereka 180 derajat.

“Ada yang kau sembunyikan dariku, ya?” selidik Jessica sambil memicingkan mata.

Jaejoong tertawa. Entah darimana, satu buket bunga mawar merah. Entah ada berapa bunga mawar di satu buket itu.

“99 bunga mawar untukmu,” ujar Jaejoong seakan tahu apa yang sedang dibingungkan oleh Jessica.

99 tangkai bunga mawar mempunyai arti ‘aku mencintaimu selamanya’. Jessica menutup mulutnya, terharu. Dia tidak tahu Jaejoong bisa seromantis itu. Terlebih Jaejoong mengerti bahasa bunga mawar. Jaejoong tertawa kecil melihat reaksi Jessica. Jaejoong sedikit mendorong Jessica hingga mereka sudah berada di depan sebuah sofa. Jaejoong mendekatkan wajahnya dengan Jessica untuk mencium bibir gadisnya. Kaget, Jessica menjauhkan wajahnya. Tapi dia malah kehilangan keseimbangan hingga ia terjatuh ke sofa. Jaejoong tertawa melihat kekikukan Jessica.

“Oppa—“

Jessica tidak melanjutkan kalimat penuh kekesalannya karena Jaejoong menertawainya ketika tangannya menyentuh sesuatu. Jessica menoleh cepat. Matanya membulat melihat beberapa tangkai bunga mawar di sisi sofa.

“Jika bunga mawar yang ku pegang disatukan dengan bunga-bunga itu, jumlahnya adalah 144 tangkai,” kata Jaejoong.

Jessica menoleh tak percaya. Jaejoong melamarnya dengan bahasa bunga! Jessica mengangguk cepat.

“Aku mau.”

“Yey! Akhirnya aku bisa menonton Jaejoong hyung bersikap romantis kepada Jessica!” girang Changmin yang tiba-tiba muncul dari antah berantah bersama ketiga sahabat Jaejoong yang lain.

Junsu dan Changmin bergoyang bersama. Sementara Yoochun dan Yunho tergelak melihat tingkah kedua orang. Jaejoong menggeleng sambil menutup mata Jessica. Dia tidak mau Jessica melihat betapa memalukannya kedua sahabatnya itu. Jaejoong terbelalak saat tangannya terasa basah. Dia segera menarik tangan dan melihat Jessica sedang menangis.

“Waeyo? Ada yang sakit? Apa bunganya menyakitimu? Padahal aku sudah memesan bunga mawar yang tidak berduri,” panik Jaejoong.

Jessica menggeleng sambil menarik Jaejoong agar ia bisa memeluknya.

“Bodoh, aku bahagia!” kesal Jessica berbisik, seakan dia tidak punya tenaga saking senangnya.

Jaejoong tersenyum kecil. “Yah, ini untuk membalas cokelatmu di hari Valentine. Itu kan guna adanya White Day?”

“Tapi kau memberikan cokelatku kepada Changmin!”

“Aku tidak suka makanan manis. Setidaknya aku sempat menyicipi cokelatmu sebelum aku memberikannya kepada Changmin.”

“Tetap saja.. artinya Changmin masih berhutang padaku untuk cokelat itu,” gerutu Jessica.

Changmin terbelalak. “Y-yah! Aku sudah membalasnya dengan membantu Jae hyung. Impas, kan?”

Jessica melepaskan pelukannya, berbalik badan dan menumpukan lututnya di atas sofa. Jessica menggeleng cepat.

“Tidak cukup!” tegas Jessica.

“Yah, Hyung~~” rajuk Changmin untuk meminta bantuan Jaejoong.

Jaejoong menyeringai tipis. “Lakukan saja. Jangan merusak hari ini, Shim Changmin..”

Jessica mengangguk setuju.

“Tapi aku bisa membantumu asal kau membawa orang-orang di sampingmu keluar dari apartemenku,” tambah Jaejoong cepat sambil memeluk Jessica dari belakang.

Seakan mengerti, Yunho, Yoochun, Junsu dan Changmin pun berlari keluar.

Jessica mengerjap bingung. “Uh? Wae? Kenapa kau—“

Jessica menelan air liurnya saat merasakan hembusan napas Jaejoong di tengkuknya. Dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

=== Flower Power ===

Aduh maaf banget kalo aneh >.< aku udah lama banget ga buat ff jaesica. Dan ini membuatku sadar bahwa mengembalikan feel ke couple lama itu lebih susah dari mendapatkan feel untuk couple baru ~_~

Aku maunya publish ini pas 14 Maret. Tapi takut ga sempet ya jadi sekarang ._.